Catatan airPAM

Catatan I

Agustus 2005 tanggal 9, “airPAM” menggelar pameran di Gallery Surabaya (Balai Pemuda) yang bertajuk  “Refleksi 3 Rupa” hingga tanggal 18 Agustus 2005 yang dibuka oleh Yunus Jubair yang saat itu menjabat sebagai ketua Dewan Kesenian Surabaya.
Anggota airPAM : Anden Pundy, Abdul Ghofur & Agus Miki Prasetyo.

 dari kiri ke kanan: Agus Miki P, Yunus Jubair, Abdul Ghofur, Anden Pundy
Lokasi: Gallery Surabaya - Balai Pemuda, Surabaya.
doc. airPAM tahun 2005

 Wah tampangnya masih lucu dan imut ya!?... :)


Catatan II

Agustus 2006 tepatnya tanggal 5 disebuah gallery di kota Batu-Malang, Gallery RAOS menjadi pilihan untuk
mengapresiasikan karya-karya yang selama setahun menjadi perjalanan “airPAM” yang dibuka oleh bapak Djati Djuli Pambudi, yang saat itu menjadi kurator seni rupa Jawa Timur sekaligus dosen di UNESA Surabaya, meskipun ada beberapa karya yang dikerjakan dengan sangat singkat (=ngebut ☺), tapi itulah sebuah perjalanan yang terkadang harus dilalui secara instingtif (istilah apa lagi…) yang semuanya tidak selalu berjalan dengan mulus. Akhirnya “Sebuah Perjalanan” menjadi kesepakatan sebagai tema apresiasi ini.
Pada pameran ini “airPAM” menggandeng beberapa seniman yang berdomisili di kota malang yaitu Basoeki Adji Desijanto, Anang dan Hendrix. Yang kemudian airPAM mendapat tambahan kata dibelakangnya menjadi airPAM+ (=airPAMplus).


Lokasi : Gallery RAOS, Batu - Malang.  doc. airPAM tahun 2006

Saat itu udaranya sangat dingin, serasa di Eropah... brbrbrbr...
Pameranya sendiri berjalan selama 2 minggu, selama itu rasanya tiap hari nggak pernah sepi.. selalu ada saja yang datang, tua, muda sampai anak-anak. Kebanyakan mereka adalah siswa-siswi yang dapat tugas dari sekolah yang siap memberondong dengan pertanyaan-pertanyaan seputar seni rupa dan pameran itu sendiri, benar-benar suatu iklim yang kondusif, hubungan antara seniman dan sistem pendidikan yang begitu kompak. Pelajar dikenalkan dengan kesenian secara langsung untuk berapresiasi dengan para seniman, dan satu hal bahwa kita nggak tahu nanti mereka akan menjadi seorang pelaku seni, pengamat seni, kurator, kolektor, guru kesenian atau dosen, yang pasti mereka sudah mengenalkan kesenian sejak dini. Semoga suasana seperti itu masih berlangsung sampai sekarang dan nanti.